Minggu,
21 Juli 2019 15:10
TRIBUNJAKARTA.COM
Belakangan
ini aplikasi FaceApp memang tengah digemari pengguna media sosial. Aplikasi FaceApp
dapat mengubah foto wajah menggunakan beberapa efek.
Satu
di antara yang banyak digunakan adalah efek yang bisa mengubah wajah menjadi
lebih tua. Aplikasi ini viral hingga muncul tagar #AgeChallenge.
Selebriti
hingga tokoh politik bahkan ikut menggunakan aplikasi tersebut.
Di
tengah ramainya pengguna FaceApp
ini, muncul kabar jika FaceApp
berbahaya.
Muncul
pula imbauan agar berhati-hati dalam menggunakan aplikasi
FaceApp.
Kabar
aplikasi
FaceApp
berbahaya ditanggapi pakar telematika, Abimanyu Wahyu Hidayat.
FaceApp
disebut-sebut bisa saja menyebarkan, menyimpan, bahkan menjual foto pengguna
untuk tujuan komersial meski foto tersebut telah dihapus.
Menanggapi
hal itu, Abimanyu mengatakan bahwa sebetulnya dalam menggunakan aplikasi apapun
harus berhati-hati.
"Kita
harus melihatnya sekarang seberapa jauh, parah suatu aplikasi
apabila digunakan bagi publik, semua aplikasi
kita harus wanti wanti," ujar Abimanyu seperti dilansir dari tayanga
YouTube Talkshow TVONE, Minggu (21/7/2019).
"Demikian
dengan FaceApp dia apa dasarnya memberikan fasilitas ni, tentu
mengharapkan akan dimanfaatkan," tambahnya.
Abimanyu
lantas membandingkan dengan hal yang viral lainya seperti bottle cap challenge
dan kiki challenge atau in my feeling challenge.
Bottle
cap challenge adalah suatu tantangan berupa menendang sebuah tutup botol.
Sedangkan
kiki challenge adalah tantangan menari sambil keluar dari dalam mobil diiringi
lagu milik Drake - In My Feelings.
"Bandingkan
dengan sekarang bottle cap challenge atau kiki challenge, kalau mobilnya
ketabrak sama yang lain lebih bahaya itu," kata Abimanyu.
"Bottle
cap challenge botol isinya minuman bisa bikin orang seger, ditendang sama
orang, mudarat bagi saya," sambungnya.
Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa tidak ada data pribadi yang akan diambi FaceApp
saat menggunakannya.
"Kita
gunakan aplikasi ini kita tak perlu melakukan login berati tidak ada
registrasi nama, gender, password dan sebagainya. Kita pakai download ga dicek
apa-apa langsung bisa kita unggah saat itu juga," terangnya.
"Berarti
tidak ada data pribadi diupload ke server kemudian sekarang data file foto-foto
kita di gallery itu tidak sama dia (FaceApp), kalau orang 'nakut nakutin' nanti
data di gallery ditarik semua bisa kewalahan, sekarang kalau diambil semua
pasti keliatan di traffic kita di android kelihatan traffic penggunaan untuk
pengunggahan seberarapa besar," paparnya.
Abimanyu
lantas sedikit berseloroh bahwa hal yang mesti dikhawatirkan adalah wajah
sesorang dijadikan bahan candaan tanpa izin lebih dulu.
"Yang
mesti kita khawatirkan juga jangan sampai masyarakat melihat begitu asyik
menggunakan foto-foto orang just for fun, minta izin lah," tandasnya.
Bagaimana
cara menghindari bahaya meski tetap ikut kepopuleran #AgeChallenge?
Diwartakan
Kompas.com,
Damar Juniarto, Executive Director Jaringan penggerak kebebasan berekspresi
online se-Asia Tenggara (SAFEnet) memberi beberapa tips untuk menghindari
bahaya tersebut.
"Challenge
FaceApps
itu sebenarnya apakah hanya memberi foto kita saat tua? Ternyata kan tidak, ia
mampu membaca biometrik wajah dan memberi gambaran masa depan yang menyesuaikan
pada wajah yang sekarang," ungkap Damar saat dihubungi Kompas.com, Kamis
(18/07/2019) malam.
"Data-data
ini disimpan oleh pembuat apps dan disimpan dalam repository-nya,"
imbuhnya.
Selain
itu, Damar mengingatkan, saat mengaktifkan apps ini akan diminta akses ke data
nomer kontak telepon, folder gambar, dokumen dan lain-lain.
Hal
ini sebetulnya merupakan data behavioral atau perilaku penggunaan, informasi
pribadi lain akan ikut disimpan dalam repository tersebut.
"Apa
saja yang disimpan dalam smartphone kita, rasanya hampir banyak hal, semisal
akses ke e-banking, akses ke email, nomer telepon keluarga, teman, sahabat. Itu
semua bila dimiliki oleh orang lain tanpa kita ketahui jelas akan punya
risiko," tegas Damar.
Untuk
itu, 3 tips berikut bisa Anda lakukan untuk melindungi data pribadi Anda dari
palikasi tersebut.
1.
Tetap waspada
"Kuncinya
sebetulnya kewaspadaan. Di balik semua yang lagi trending, haruslah tetap buka
mata kalau-kalau ada permintaan akses saat menginstal apps atau bermain
game," ungkap Damar.
2.
Jangan beri akses ke hal pribadi
"Jangan
berikan akses ke hal-hal yang sifatnya pribadi dan rahasia yang ada di
smartphone kita," tambahnya.
Damar
mengingatkan untuk hanya memberi akses hanya yang berkaitan saja untuk
kepentingan apps tersebut.
3.
Uninstall kalau sudah bosan
"Kalau
nantinya sudah bosan dengan apps tersebut, langsung saja di-uninstal,"
tutur Damar.
Anda
juga bisa segera meng-uninstal jika khawatir aplikasi
tersebut sudah terlanjur mengambil informasi diri tanpa diketahui.
"Langsung
saja di-uninstal dan dihapus dari smartphone kita," tegasnya. (*)
Reference
:
https://jakarta.tribunnews.com/2019/07/21/benarkah-aplikasi-wajah-tua-faceapp-berbahaya-simak-tips-penggunaan-dan-penjelasan-pakar-telematika?page=all.
