Beberapa minggu terakhir ini,
Indonesia baru saja menyelesaikan pesta demokrasi, yaitu PEMILU, dengan agenda
pemilihan umum untuk Presiden dan Wakil Presiden, Legislatif diantaranya yaitu :
Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota / Kabupaten. Pengumuman untuk nama
calon terpilih sudah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sekarang saatnya kita bersama
sama melangkah untuk menjadi lebih baik. Para calon terpilih dan segenap
masyarakat Indonesia diharapkan untuk bersatu padu meraih kesejateraan
Indonesia, melalui Pancasila dan Demokrasi.
Menjalani tantangan baru
setiap hari dengan optimis dan inovasi perubahan, seperti pidato presiden
terpilih periode 2019 – 2024, Joko Widodo …
Tidak ada lagi pola pikir
lama! Tidak ada lagi kerja linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada
lagi kerja monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman. HARUS BERUBAH! Sekali
lagi, kita harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja,
menuntut kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka kita
harus terus membangun Indonesia yang ADAPTIF, Indonesia yang PRODUKTIF, dan
Indonesia yang INOVATIF, Indonesia yang KOMPETITIF.
Jika kita ingin lebih maju dan
sukses, ayo kita rubah cara lama kita dalam bekerja, mari evaluasi diri kita,
berani jujur, apa yang yang harus diperbaiki pada diri kita, dan mencari cara
baru agar mendapatkan hasil yang optimal serta lebih baik. Hasil yang lebih
produktif tidak akan kita dapatkan jika terus menggunakan cara lama yang yang
tidak efektif. Begitu juga dengan sikap kita menerima perubahan.
Belajar yang sebenarnya adalah
di dunia kehidupan, belajar sepanjang masa, belajar merubah sikap, belajar
banyak hal baru, belajar mengembangkan dan mengelola networking. Belajar
bukanlah terbatas di ruang sekolah.
Inovasi yang akan kita
lakukan, tidaklah harus bersifat besar, missal adanya sedotan yang bisa
ditekuk, memudahkan pengguna untuk meminum dari gelas.
Keberhasilan
Inovasi
Bagaimana kita bisa mengukur
keberhasilan inovasi? Tentunya inovasi yang berhasil dapat berdampak positif
terhadap kinerja perusahaan. Sehingga bukan sekedar inovatif atau kreatif saja,
karena apa gunanya inovatif atau kreatif jika perusahaan rugi?
Indikator keberhasilan bisa
bermacam-macam: inovasi bisa menghasilkan produk atau layanan yang lebih
berkualitas, harga menjadi lebih bersaing karena inovasi dalam proses kerja,
atau inovasi layanan menjadikan ikatan emosional semakin erat antara perusahaan
dengan pelanggan. Dan muara dari hasil proses inovasi adalah kepuasan
pelanggan. Pelanggan yang paling diuntungkan atas inovasi yang kita lakukan.
Mulai
dari mana?
Pasti pertanyaan ini muncul di benak
kita semua, mulai dari mana kah untuk menciptakan suatu inovasi? Berikut adalah
proses melakukan inovasi.
1.
Berpikir kreatif

(sumber:
pexels.com)
Hukum wajib dari melakukan inovasi
bisnis adalah kreatif! Ya, untuk bisa terus-menerus menciptakan ide baru kita
harus merangsang otak untuk berkreasi semaksimal mungkin. Jangan dulu merasa
nyaman dengan kondisi pencapaian Anda saat ini, karena kompetitor baru yang
lebih inovatif sangat mungkin melengserkan kita. Carilah ide-ide baru sebanyak
mungkin dengan cara analisa pasar. Kemudian analisa lagi ide-ide tersebut, kelihatannya
memiliki potensi sukses lebih besar, intinya kreatif sampai mati!
2.
Ambil ide dari hal sekitar
Ide baru bisa berasal dari mana
saja. Cobalah lihat sekeliling kita, apakah ada hal unik yang bisa diambil dan
diterapkan pada pekerjaan kita? Bisa jadi, ide tersebut justru berasal dari
lingkungan sekitar kita seperti rumah, tetangga, atau lingkungan pergaulan
tetapi kita tidak menyadarinya.
3.
Jaring feedback dari konsumen
Kebanyakan ide-ide untuk membuat
sesuatu baru justru datang karena keinginan dan kebutuhan pelanggan kita.
Pelanggan memang yang paling mengetahui apa yang mereka butuhkan, oleh karena
itu jangan abaikan ide dari mereka tersebut. Lalu siapakah pelanggan kita?“You
customer is your next process” Semua orang yang ada di organisasi adalah
pelanggan Anda. Maka sudah pasti proses setelah kita adalah “tentang bagaimana
membuat proses tersebut menjadi lebih “lebih cepat”, “lebih baik”, dan “lebih
inovatif”. Sebagai contoh, “next process” department buyer adalah store,
pertanyaan yang muncul seberapa besar perubahan yang Anda telah lakukan
agar pelayanan semakin cepat, koordinasi semakin baik, lain lagi dengan
department import / traffic, yang memiliki next process “warehouse”, seberapa
cepat barang yang diimport itu bisa dikirim ke gudang secara real time,
bagaimana pengelolaan yang Anda telah lakukan sehingga ketersediaan antara
alokasi tempat dan stock barang seimbang atau just in time.
4.
Mengikuti perkembangan

Untuk bisa survive dalam
bisnis, tentunya kita harus selalu mengikuti setiap perkembangan dunia bisnis,
baik info pasar, konsumen, termasuk dalam hal inovasi. Bahkan jika perlu kita
juga harus mengikuti perkembangan pesaing kita. Inovasi yang dilakukan oleh
pesaing lain bisa jadi memberikan inspirasi kepada Anda untuk melakukan hal
yang lebih.
5.
Berani mengubah, ambil resiko dan tidak takut kesalahan
Dan bagaimana inovasi bisa terwujud?
Kita harus berani mengambil langkah bahkan harus mengubah pakem yang sudah ada.
Bahkan dalam kondisi tertentu, kita bisa saja melawan arus populer, sebab mungkin
saja kelak yang kita lakukan malah akan menjadi trendsetter.
Satu
hal yang memisahkan inovator dari kawanannya adalah bahwa mereka tidak takut
untuk membuat kesalahan. Thomas A. Edison berhasil karena ia tidak menyerah
meski gagal lagi dan lagi. Ia berani melihat kegagalan sebagai bagian dari
proses belajar sementara ia bereksperimen dengan ide-idenya. Inovator
sepertinya melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan inovasi
mereka. Terus hancurkan batasan-batasan yang menghalangi Anda.
Reference:
Majalah
SWA Edisi 06/2015: “Indonesia Best Innovation + Creativity in Business 2015”
http://majalahgrowprofit.com/5-trik-melakukan-inovasi-bisnis.