Fakta Gas Air Mata, dari Sejarah hingga Efek Bahayanya














Sejarah penemuan gas air mata Pada Agustus 1914, para tentara Perancis menembakkan granat berisi gas ke prajurit Jerman di kawasan perbatasan. Perang yang dikenang sebagai "Battle of the Frontiers" ini menjadi momen perdana gas air mata digunakan di berbagai belahan dunia. Granat berisi gas diciptakan ahli kimia Perancis. Tujuan utamanya adalah mengendalikan hura-hura, misi yang tak pernah berubah hingga kini.

Gas untuk mengusir massa dengan cara memberikan kesengsaraan maksimal. Benda ini bekerja dengan mengaktifkan salah satu dari dua reseptor sakit, yaitu TRPA1 dan TRPV1. Dilansir Scientific American, senyawa kimia untuk mengaktifkan TRPA1 dan TRPV1 berbeda. Dengan kata lain, gas air mata bisa dibagi menjadi dua kelompok sesuai komponen senyawa kimia penyusunnya. Salah satu agen yang mampu mengaktifkan reseptop TRPA1 adalah 2-chlorobenzalmalonitrile atau gas CS. Agen ini adalah senyawa kimia yang mengandung klor dan bertiup ke udara sebagai partikel halus. Jordt menyebut, senyawa ini beraksi secara kimia dengan biomolekul dan protein pada tubuh manusia yang bisa menyebabkan sensasi terbakar parah.. Efek gas air mata Gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Secara umum, gas air mata tidak mematikan namun ada yang beracun. Biasanya, efek akan timbul sekitar 30 detik setelah terkena gas. Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Selain itu, juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens. Bahkan, bila sudah terkontaminasi gas air mata dalam kadar tinggi, juga dapat menimbulkan muntah serta diare. Halaman Selanjutnya Baca selengkapnya: Mengenal Gas Air… Halaman: 1 2 3 4 5 Show All Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku TAG: gas air mata Demonstran DPR demo Demo 30 September Berita Terkait Efek Gas Air Mata pada Tubuh dan Penanganannya Bukan Kenangan, Ini Kandungan Asli Gas Air Mata yang Bikin Perih Demonstran, Ini Penanganan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata Sejarah Gas Air Mata, Pasta gigi bukan solusi gas air mata Jika diamati, ada banyak demonstran yang mengoleskan pasta gigi di bawah mata. Hal ini diyakini dapat mencegah dan mengurangi rasa perih akibat gas air mata. Namun, itu hanya mitos. Dokter mata dari Jakarta Eye Center (JEC) dr Florence Meilani Manurung, Sp.M (K) menjelaskan, odol tidak bisa menghalau gas air mata tapi hanya digunakan untuk mendinginkan kelopak mata. "Tapi cara ini tidak tepat. Yang ada malah bahaya kalau odol masuk mata," kata Florence. Alih-alih menggunakan gas air mata, Florence menyarankan untuk menggunakan kacamata pelindung sebagai upaya pencegahan. Namun jika tembakan gas air mata terlanjur mengenai mata, segera bersihkan dengan air bersih seperti air mineral. "Mata dan seluruh wajah (disiram air bersih). Jadi daripada bawa odol, lebih baik bawa air mineral," papar Florence. Baca selengkapnya: Demonstran, Ini Penanganan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata 5. Gas air mata kadaluarsa tak bikin mata makin perih Dalam unjuk rasa di depan gedung DPR Rabu (25/9/2019), beredar foto yang menunjukkan selongsong gas air mata kadaluarsa. Halaman Selanjutnya Foto ini sempat membuat gaduh… Halaman: 1 2 3 4 5 Show All Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku TAG: gas air mata Demonstran DPR demo Demo 30 September Berita Terkait Efek Gas Air Mata pada Tubuh dan Penanganannya Bukan Kenangan, Ini Kandungan Asli Gas Air Mata yang Bikin Perih Demonstran, Ini Penanganan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata Sejarah Gas Air Mata, Jadi Senjata Sejak Perang Dunia

Peneliti dan dosen toksikologi dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Budiawan menerangkan, bila suatu bahan kimia kadaluarsa artinya fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan. "Bahan kimia jika kadaluarsa artinya fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan atau oksidasi. Artinya, efektivitas atau manfaatnya berkurang," kata Budiawan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (25/9/2019). Oleh sebab itu Budiawan memastikan, gas air mata yang sudah kadaluarsa semestinya tidak lebih perih karena zat kimianya sudah mengalami perubahan karena teroksidasi secara kimiawi. Baca selengkapnya: Viral Foto Gas Air Mata Kadaluarsa, Benarkah Bikin Mata Lebih Perih?
Efek gas air mata tidak permanen Dilansir Gizmodo, 14 Agustus 2014, gas air mata dirancang untuk dirasakan dalam waktu singkat, dan akan hilang tanpa efek permanen. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Toxicological Reviews pada 2013 mencapai konklusi bahwa "tidak ada bukti kalau individu yang sehat akan mengalami efek kesehatan jangka panjang dari paparan CS (senyawa 2-chlorobenzalmalononitrile dalam gas air mata) di ruang terbuka". Dalam beberapa kasus, paparan gas air mata berlebih dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan bila terkena mata bisa menyebabkan kebutaan. Untuk orang yang mengidap asma, gas air mata dapat memicu gangguan pernapasan.
Sumber: Kompas.com


Disqus Comments